Author : Lee Jaehyun
Cast : Seokyu-Other
Genre : Hurt
Rating : PG 17
***
Kyuhyun bergerak tak menentu dalam tidurnya. Matanya ia paksakan untuk terpejam meski hati dan fikirannya belum menginginkan untuk segera terlelap.
Kyuhyun bergerak tak menentu dalam tidurnya. Matanya ia paksakan untuk terpejam meski hati dan fikirannya belum menginginkan untuk segera terlelap.
Kyuhyun menahan kepalanya dengan
lengan yg ia jadikan bantalan. Matanya menerawang kelangit langit kamar nya.
'Apakah Max menyatakan
cintanya saat mereka kencan tadi ?'
'Jika ia, apakah Seohyun
menerimanya ?'
Pertanyaan itu terus
terulang , berputar dalam otaknya seolah tak memiliki jalan keluar.
Ada keinginan untuk
menghubungi Max sekedar menghilangkan penasarannya. Tapi namja itu pasti sudah
dalam alam mimpinya.
Seohyun? Mana mungkin ia
menghubungi yeoja itu. Tapi.. mengapa apa yg ia lakukan sekarang justru berbeda
dgn apa yg ia fikirkan.
Mengapa lengannya bergerak
memainkan ponselnya dan mencari nama Seohyun disana.
Dengan kesadaran yg masih berada di ambang itu, Kyu menekan tombol panggilan pada layar ponselnya.
Dengan kesadaran yg masih berada di ambang itu, Kyu menekan tombol panggilan pada layar ponselnya.
Seohyun tak mengangkat
maupun mematikan panggilannya.
Kyuhyun mencobanya berkali kali, tapi selalu sama.
Yeoja itu pasti sudah tertidur.
Kyuhyun mencobanya berkali kali, tapi selalu sama.
Yeoja itu pasti sudah tertidur.
'Silahkan tinggalkan pesan
suara anda'
Suara operator terdengar.
Kyuhyun segera membuka mulutnya untuk mengucapkan beberapa kalimat yg ia sendiri belum terfikirkan sebelumnya.
Kyuhyun segera membuka mulutnya untuk mengucapkan beberapa kalimat yg ia sendiri belum terfikirkan sebelumnya.
"Seohyun~ah, aku tau
kau sudah terlelap, atau mungkin sengaja mendiamkan panggilanku. Gwenchana~ aku
mengerti perasaanmu. Semua kalimat penyesalanku telah aku ungkapkan padamu..
Kau pasti tidak ingin mendengarnya lagi kan ? Tapi kau perlu tau bahwa rasa
penyesalanku ini akan selalu bersarang dihatiku selama kau membenciku..
Seohyun~ kau boleh marah padaku, asal jangan membenciku..
Dan, bolehkan aku bertanya satu hal? Apakah kau benar sudah tidak mencintaiku?
Aku tau kau pasti menjawab Ya. Tapi hati tidak bisa berbohong Seohyun~
Aku yakin, kau masih mencintaiku kan? Kau hanya sedang berusaha melepaskan rasa cinta itu. Aku yakin.
Seohyun~ah Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu setulus hatiku"
Seohyun~ kau boleh marah padaku, asal jangan membenciku..
Dan, bolehkan aku bertanya satu hal? Apakah kau benar sudah tidak mencintaiku?
Aku tau kau pasti menjawab Ya. Tapi hati tidak bisa berbohong Seohyun~
Aku yakin, kau masih mencintaiku kan? Kau hanya sedang berusaha melepaskan rasa cinta itu. Aku yakin.
Seohyun~ah Aku mencintaimu.. Aku mencintaimu setulus hatiku"
PLIP
Kyuhyun mematikan panggilan
itu. Pesan suaranya sudah tersimpan di ponsel Seohyun.
Namja itu menghela nafas lega. Hatinya sedikit merasa lebih baik.
Dan setelah itu, barulah ia bisa memejamkan matanya dan terlelap.
Namja itu menghela nafas lega. Hatinya sedikit merasa lebih baik.
Dan setelah itu, barulah ia bisa memejamkan matanya dan terlelap.
***
Ini hari kedua dimana Max menjalin hubungan dgn Seohyun.
Pria itu tengah menunggu ke2 sahabatnya di sebuah restauran jepang.
Dan tak lama, kedua sahabatnya Minho dan Kyuhyun datang.
Ini hari kedua dimana Max menjalin hubungan dgn Seohyun.
Pria itu tengah menunggu ke2 sahabatnya di sebuah restauran jepang.
Dan tak lama, kedua sahabatnya Minho dan Kyuhyun datang.
"Hyung! Sudah
lama?" ujar Minho sambil duduk dihadapan Max. Kyu melakukan hal yang sama.
"Gwenchana~" ujar
Max dengan senyumnya. Senyum yg berbeda dari biasanya.
Itulah yg kedua sahabatnya lihat dari wajah Max.
Pria ini tampak bahagia sekali.
Itulah yg kedua sahabatnya lihat dari wajah Max.
Pria ini tampak bahagia sekali.
"Apakah kau baru
mendapat lotre hyung?"
Tanya Minho yg merasa Max berbeda.
Tanya Minho yg merasa Max berbeda.
"Lotre? Anniyeo~
hehehe"
Kyuhyun menatap Max dgn
curiga. Pria ini benar benar berbeda dari biasanya. Wajahnya begitu berseri
seri. Apa dia dan Seohyun---
"Apakah kau berhasil
mendapatkan yeoja istimewa itu hyung? Apakah kau sudah menjadikan dia
kekasihmu?" Minho kembali bertanya yg membuat Kyuhyun menghenikan
pemikirannya.
Jantung Kyuhyun berpacu cepat.
Fikirannya sulit berkonsentrasi.
Jantung Kyuhyun berpacu cepat.
Fikirannya sulit berkonsentrasi.
"Hmm sebenarnya, ada
sesuatu yg ingin ku katakan pada kalian. Tapi, ini cukup rahasia dan sebenarnya
hanya aku,dia dan Tuhan yang tau"
"Jadi benar jika ini
berhubungan dengan wanita!! Aigoo siapa wanita itu hyung??" Minho menyela
perkataan Max.
Kyuhyun semakin kalut.
Jantungnya sulit dikendalikan.
Ia menatap serius kearah Max. Ia siap mendengar kenyataan bahwa perasaannya benar.
Ia menatap serius kearah Max. Ia siap mendengar kenyataan bahwa perasaannya benar.
"Aku dan Seohyun, kami
berpacaran"
"Mwo?? Aigoo Aigoo
hyung! Kau ?? Aigoo~ chukkae~" Minho turut bahagia mendengar kabar itu.
Sementara Kyuhyun,
namja itu terlihat lemas. Hatinya serasa terlepas perlahan.
Jantungnya terasa berhenti berdenyut karena nafasnya terasa sulit.
Namja itu menatap Max dengan pandangan kosong.
Sementara Kyuhyun,
namja itu terlihat lemas. Hatinya serasa terlepas perlahan.
Jantungnya terasa berhenti berdenyut karena nafasnya terasa sulit.
Namja itu menatap Max dengan pandangan kosong.
"Chukkae Max"
Kaliamat pendek itu berhasil keluar dari mulutnya dengan susah payah.
Kaliamat pendek itu berhasil keluar dari mulutnya dengan susah payah.
Seukir senyum dipaksaan itu
terlihat diwajahnya.
Ini bagian dimana dirinya jatuh ke dasar jurang setelah sebelumnya ia merasakan jatuh secara perlahan. Lebih tepatnya, ini merupakan puncak rasa sakit itu.
Ini bagian dimana dirinya jatuh ke dasar jurang setelah sebelumnya ia merasakan jatuh secara perlahan. Lebih tepatnya, ini merupakan puncak rasa sakit itu.
"Makanan datang~
selamat makan sahabatku~"
Max berujar senang lalu
mengambil sumpit dan mangkuknya. Minho mengikutinya.
Kyuhyun masih terdiam.
Setelah mendengar berita itu, ia malas untuk melakukan apapun. Dirasanya sudah
tak ada lagi semangat dalam dirinya.
"Max maaf, aku
melupakan sesuatu. Ahra nuna memintaku untuk mengantarnya kerumah temannya.
Astaga! Aku bisa dimarahi habis habisan olehnya!"
Kyuhyun berujar seolah olah terkejut.
Kyuhyun berujar seolah olah terkejut.
"Maaf Max, aku harus
pergi. Tak apa kan?" ujarnya lagi.
"Gwenchana Kyu~
terimakasih sudah datang" Ujar Max.
"Makananmu untukku ya
Hyung kkkk"
"Habiskan saja"
Kyu menanggapi ucapan Minho.
"Kalau begitu, sampai
jumpa semuanya!"
Kyuhyun segera pergi
meninggalkan restauran itu.
Namja itu segera membawa mobilnya pergi. Memacunya dengan cepat.
Air matanya sulit untuk dibendung lagi dan akhirnya membuncah saat itu juga. Saat yg tepat.
Namja itu segera membawa mobilnya pergi. Memacunya dengan cepat.
Air matanya sulit untuk dibendung lagi dan akhirnya membuncah saat itu juga. Saat yg tepat.
"Arghhhh!"
Kyuhyun memukul kemudi
dihadapannya.
Perasaannya bukan hanya sedih, namun amarah juga mendominasi hatinya.
Perasaannya bukan hanya sedih, namun amarah juga mendominasi hatinya.
***
Seohyun kembali kedorm nya setelah dua hari menginap di kediaman orangtua nya. Ia langsung mengecek ponselnya. Namun dilihatnya hanya ada satu pesan suara. Dan itu dari Kyuhyun.
Seohyun kembali kedorm nya setelah dua hari menginap di kediaman orangtua nya. Ia langsung mengecek ponselnya. Namun dilihatnya hanya ada satu pesan suara. Dan itu dari Kyuhyun.
Seohyun memejamkan matanya
cukup lama lalu menghembuskan nafasnya kasar.
Yeoja itu segera menyimpan kembali ponselnya.
Lebih baik ia tidak mendengar pesan apa yg Kyuhyun sampaikan untuknya.
Tapi, kenapa hatinya justru tak rela jika harus menghapus pesan itu. Ada rasa penasaran disana.
Dengan cepat seohyun mematikan ponselnya. Lebih baik ia tidak menghapus pesan itu dan tidak juga membukanya.
Yeoja itu segera menyimpan kembali ponselnya.
Lebih baik ia tidak mendengar pesan apa yg Kyuhyun sampaikan untuknya.
Tapi, kenapa hatinya justru tak rela jika harus menghapus pesan itu. Ada rasa penasaran disana.
Dengan cepat seohyun mematikan ponselnya. Lebih baik ia tidak menghapus pesan itu dan tidak juga membukanya.
Ia segera mengambil langkah
memasuki kamarnya.
Bukankah hari ini, ia akan makan siang bersama Changmin ? Seohyun akan bersiap lebih dulu sebelum menemui kekasihnya itu.
---
Seohyun menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah siap untuk segera berangkat menemui changmin di cafe milik Eunhyuk.
Tapi, mengapa sekarang justru ia malas untuk pergi.
Gadis itu enggan bernajak dari ranjang yg ia duduki.
Ia malas untuk pergi tapi jika tidak, bagaimana dengan Max? Pria itu pasti kecewa.
Akhirnya Seohyun memilih pergi karna tak ingin membuat Max kecewa.
Bukankah hari ini, ia akan makan siang bersama Changmin ? Seohyun akan bersiap lebih dulu sebelum menemui kekasihnya itu.
---
Seohyun menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah siap untuk segera berangkat menemui changmin di cafe milik Eunhyuk.
Tapi, mengapa sekarang justru ia malas untuk pergi.
Gadis itu enggan bernajak dari ranjang yg ia duduki.
Ia malas untuk pergi tapi jika tidak, bagaimana dengan Max? Pria itu pasti kecewa.
Akhirnya Seohyun memilih pergi karna tak ingin membuat Max kecewa.
***
Max menggenggam erat lengan Seohyun saat keduanya berada di koridor kantor agensi mereka menuju ruang rekaman. Sepulang dari cafe, keduanya langsung pergi ketempat ini karena Max harus menyelesaikan rekaman bersama Yunho.
Max menggenggam erat lengan Seohyun saat keduanya berada di koridor kantor agensi mereka menuju ruang rekaman. Sepulang dari cafe, keduanya langsung pergi ketempat ini karena Max harus menyelesaikan rekaman bersama Yunho.
Max meminta Seohyun
menemaninya dan yeoja itu menyetujuinya.
Keduanya berpapasan dengan Sungmin lalu saling melempar senyum.
Keduanya berpapasan dengan Sungmin lalu saling melempar senyum.
"Aku selalu iri
melihat pasangan bergandengan tangan seperti ini kkk" ujar Sungmin.
Sungmin sudah mengetahui
bahwa keduanya berpacaran.
"Segeralah menyusul
kkk, Sungmin~ah kau sendirian? Biasanya anakku mengekor haha" Max bertanya
"Maksudmu Kyuhyun
?haha Bocahku itu sedang deman. Entahlah, suhu tubuhnya sangat tinggi dan sulit
sekali makan" jelas Sungmin.
Seohyun terdiam mendengar
hal itu. Kyuhyun sakit? Tidak. Ia tidak boleh menghawatirkan pria itu. Tidak
boleh.
"Dia hanya bilang
bahwa ia telah kehilangan vitamin nya" Sungmin berujar sambil menatap
kearah Seohyun.
Yeoja itu terkesiap dan langsung mengalihkan pandangan.
Yeoja itu terkesiap dan langsung mengalihkan pandangan.
"Max, aku pinjam
kekasihmu sebentar saja bolehkah? Aku ingin bertanya mengenai Sunny" ujar
Sungmin sedikit berbisik saat menyebut nama sunny.
"Ah baiklah, haha
Seohyun~ah aku duluan ne? Sungmin, aku titip kekasihku ne?"
Sungmin mengacungkan
jempolnya dan tersenyum.
Seohyun dan Sungmin menatap kepergian max yg baru saja menaiki lift
Seohyun dan Sungmin menatap kepergian max yg baru saja menaiki lift
Seohyun mengatur nafasnya
dan sibuk dalam pemikirannya. Seohyun yakin Sungmin tidak sungguh sungguh ingin
membicarakam Sunny. Pasti apa yg akan pria itu bicarakan adalah kyuhyun.
"Seohyun~ah.. Kyuhyun
sudah menceritakan masalahnya denganmu.. Ia begitu terpukul karena sikapmu itu
Seohyun~ah" Sungmin membuka pembicaraannya.
Benar dugaan Seohyun,pria
ini
membahas Kyuhyun.
membahas Kyuhyun.
"Kau seharusnya bukan
hanya melihat dari sisi kyuhyun, tapi juga dari sisi diriku oppa! Kau tidak tau
jika hatiku.. perasaanku... dipermainkan olehnya!" Seohyun menghela
nafasnya kasar.
"Aku mengerti Seohyun,
tapi Kyuhyun punya alasan lain, ia juga tak tau jika apa yg ia lakukan akhirnya
justru menyakiti perasaanmu~"
"Semuanya terlambat
oppa~ aku sudah tidak mencintainya lagi"
"Aku tau kau sedang
berbohong!" Sungmin berujar tegas.
"Jika kau hanya ingin
membicarakan hal ini, aku permisi"
Seohyun membalikan badannya
dan pergi meninggalkan pria itu.
"Kau wanita munafik
Seohyun!"
Perkataan sungmin itu
membuat seohyun berhenti melangkah.
Yeoja itu terdiam tanpa membalikan tubuhnya
Yeoja itu terdiam tanpa membalikan tubuhnya
"Selain munafik, kau
juga tidak punya perasaan! Aku fikir image baik dilayar tv itu benar2 melekat
pada dirimu yg sesungguhnya. Cih! Ternyata kau tak lebih hanya seorang wanita
munafik tak memiliki perasaan."
Seohyun meneteskan air
matanya. Perkataan itu tepat mengenai hatinya.
Benarkah ia wanita seperti itu?
Benarkah ia wanita seperti itu?
Sejahat itukah dirinya ?
TBC
0 komentar:
Posting Komentar